Halaman

Saturday 28 April 2012

Kemaafan Yang Tertangguh

  Kepedihan yang di tinggalkan sejak sekian lama
tanpa penjelasan mengapa diri ini yang teraniaya
dengan bebanan menyeksa jiwa
menanggung hati mengusung duka yang tercarik luka...


  Kebenaran yang di nanti tidak jua menjelma
kata maaf yang seharusnya di terima hanyalah fantasia
hakikatnya diri yang menanggung derita
membalut luka tersenyum hiba...


  Matahari yang bersinar hanya indah pada mata mereka
bulan yang bercahaya terasa kemalapannya
kalungan fitnah mematikan rasa
hilang sudah percaya yang tinggal hanya curiga
mengheret memori luka yang tidak pernah di cipta hadirnya
menanggung derita angkara fitnah yang tidak di sangka...


 Tangisan sepi tidak bermakna
hakikat kebenaran tiada yang tahu
manusia hanya memandang keji
tidak menilai dengan mata hati
yang tidak bersalah kini terhina
menanggung duka yang tidak pernah di pinta..


  Hening malam terasa sunyi
menilai diri yang tidak sepi dari kesalahan
apakah ini khilaf dariNYA?
saat kesedaran tiba terasa kerdilnya seorang hamba..


  Saat diri sudah jauh mengubat luka meneroka dunia
kemaafan yang tertangguh hadir namun bukan ini saatnya
luka lama kini kembali berdarah
kemaafan yang tertangguh walau terlambat
bukanlah untuk di persia..
namun ombak yang menghempas pantai hati
kini sudah terbiasa...


  Duka lama terbias kembali di kotak memori
hadirnya tanpa di pinta bukan kerana dendam di jiwa
bukan sengaja mengimbas cerita lama
jauh sekali menjemput dengan rela
keadaan yang memaksa diri mengulang kisah duka yang sepi..


  Kemaafan yang tertangguh itu memerlukan waktu
menyembuh luka ikhlaskan segala
kemaafan yang lewat terungkap
sehingga rasa tidak lagi bermakna
bukan tiada peluang kedua 
biarlah waktu merawat luka sebuah kemaafan yang tertangguh..







Tinta ikhlas Salsabila

No comments: